Keluarga

Keluarga

Rabu, 08 Februari 2012


melihat kebenaran dengan kaca mata Allah SWT, seluruh dunia ribut ketika Osama terbunuh, ada yang menangis sedih, ada yang menangis penuh dendam ada juga yang bergembira ria merayakan kemenangan, kita bagaimana ? bingung kalie ya ! habis dua-duanya saling tuding sebagai teroris.

Sahabat, tidak selamanya orang yang terbunuh itu kalah dan yang membunuh itu menang, contoh seorang penjahat membunuh orang yang tak berdosa lalu ketangkap massa dihajar babak belur terus diserahin ke polisi dipenjara, apa dia menang ? apa enaknya dipenjara.

Mr Obama dengan bangganya mengumumkan kemenangan dan disambut oleh sebagian rakyat Amerika dengan sorak sorai, mungkinkah anak buah Syeikh Osama beridiam diri ketika Pemimpin kesayangannya dibunuh ? dendam demi dendam terus akan berputar, ketika kepentingan Kekuasaan dan Ketidaksabaran meraih kemenangan merasuk kedalam hati dan darah kita.

Sahabat, apa sih yang dicita-citakan Syeikh Osama beserta pengikutnya ? mereka ingin Islam tegak dan berkuasa kembali di Dunia, lalu apa yag dinginkan Mr Obama beserta sekutunya ? ya sama ingin menjadi Penguasa Dunia yang mampu memerintah seluruh penguasa-penguasa Negara lain tunduk dibawah tulunjuknya. Kalau sudah seperti ini sampai 1000 turunanpun Dunia tidak akan pernah damai, PASTI !

Di Dunia ini tidak boleh ada dan tidak akan ada orang atau Negara yang mampu menjadi Penguasa satu-satunya karena kekuasaan itu mutlak otoritas Allah yang Maha Kuasa, ingat Fir’aun yang menobatkan diri sebagai Tuhan Penguasa Dunia ternyata tumbang oleh Musa anak asuhnya sendiri. Nah sekarang ini ceritanya Amerika mengulang sejarah ingin jadi Fir’aun dan mengembangkan Fir’aunisme, kira-kira apa yang terjadi ? tumbang ? PASTI ! 

Sahabat, adakah sebuah dalil yang menerangkan bahwa Muhammad Rosulullah SAW mempunyai cita-cita atau ditugaskan untuk menjadi Penguasa di Dunia ? tunjukkan kalo ada tak kasih hadiah cek 1 triliun ngambil di Bank Indonesia, he he he……, yang ada itu adalah :

Pertama : Perintah Menebar Kasih Sayang 
“ wamaa arsalnaaka illa rahmatan lil ‘alamin “ = tidaklah Kami utus engkau Muhammad kecuali untuk menebar kasih sayang ke seluruh penjuru Alam(Al-Anbiya: 107)
Lalu apa sih implementasi tugas Rahmatan lil ‘alamin ? coba kita cerna dalam-dalam ayat berikut ini

“ Sungguh, telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman” .( At-Taubah : 128 )

Kalo kita sederhanakan ayat itu akan menjadi bahwa Muhammad Rosululullah SAW itu TIDAK TEGA MELIHAT ORANG –ORANG HIDUP MENDERITA & TIDAK RELA KALAU ORANG-ORANG MASUK NERAKA, inilah tugas misi Rahmatan lil ‘alamin itu dan ini juga menjadi tugas kita semua sebagai penerus Risalah Rosulullah SAW.

Melihat tetangga kita kelaparan atau susah cari makan, kita bagi sebagian makanan kita lalu kita carikan jalan keluarnya, melihat teman kita susah cari kerja kita tunjukkan lowongan pekerjaan atau kita kasih pekerjaan, Melihat para ustadz yang susah cari tempat tinggal untuk mengembangkan dakwahnya, kita persilahkan salah satu property kita yang masih kosong dari pada rusak dimakan rayap atau masih belum laku jual. Mendengar ada lembaga yang memperjuangkan nasih kaum yatim dan dhu’afa dengan senang hati kita melibatkan diri, inilah bentuk-bentuk ketidaktegaan kita melihat orang lain menderita.

Melihat orang malu ke Masjid karena belum bisa ngaji dan belum bisa Sholat, kita tawarkan jasa untuk belajar ngaji dan sholat, melihat orang frustasi lalu terjerumus ke lembah maksiat, kita motivasi lalu kita arahkan ke Jalan Allah untuk bertaubat, melihat teman atau saudara kita susah cari jodoh, kita carikan agar tidak terjerumus ke jurang perzinaan, ini juga bentu-bentuk ketidakrelaan kita melihat orang lain akan masuk neraka.

Bagaimana, sederhana bukan ? jadi tugas Rahmatan Lil ‘Alamin ini gak perlu pake Bom, gak perlu pake Rudal dan gak perlu pake senjata pemusnah massal, dan gak ada yang mahal karena ini tugas bersama dan kita harus saling membantu dalam pelaksanaan tugas ini sesuai dengan kemampuan kita masing-masing.

Kedua : Perintah Memanangkan Agama Islam diatas Agama yang lain
“ Dia-lah yang telah Mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk (al-Quran) dan agama yang benar untuk diunggulkan atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai “ ( At-Taubah : 33).

Menang itu tidak identik dengan berkuasa artinya untuk menang itu tidak mesti selalu harus berkuasa, contoh Kaum Cina di Indonesia, mereka tidak berkuasa tapi jadi Pemenang dibidang bisnis dan ekonomi, bahwkan gaung kemenangan ekonominya mulai ditakuti Amerika dan Eropa. Contoh lain Yahudi, konon jumlah mereka di dunia ini sedikit tapi lobinya mampu mengendalikan Negara-negara super power. 

Lebih hebat lagi Muhammad SAW, ketika renovasi Ka’bah telah selesai tinggal meletakkan sebongkah batu “ Hajar Aswad “ para kepala suku dan kabilah berebut dan merasa paling berhak untuk meyematkan Hajar Aswad tersebut di salah satu sudut Ka’bah, namun ketika datang Muhammad SAW yang mereka juluki sebagai Al-Amin ( orang yang sangat terpercaya ), para kepala suku dan kabilah itu terdiam dan mereka mempersilahkan Muhammad Al-Amin yang neletakkan batu Hajar Aswad itu, namun Muhammad SAW sangat bijak Beliau tidak mau menang sendiri, tidak mau sukses sendiri, Beliau bentangkan sorbannya lalu diletakkannya Hajar Aswad diatas sorban itu dan dipanggillah perwakilan dari suku dan kabilah untuk memegang ujung-ujung sorban lalu bersama-sama mengangkat Hajar Aswad ke salah satu sudut Ka’bah, kemudian beliau sematkan Hajar Aswad itu ke tempatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar